Kredit Properti 2017 Diprediksi Melejit Hingga 12%
Rabu, Desember 07, 2016
KTA Bank - Hingga Desember 2016 ini pertumbuhan kredit properti secara nasional belum terasa optimal. Harapan pertumbuhan kredit dua digit di sektor properti sepertinya masih jauh dari harapan karena hanya terealisasikan sebesar 6-7%. Namun demikian dunia perbankan optimis di tahun 2017 mendatang nilai permintaan kredit khususnya di sektor properti akan melejit hingga 12% bahkan lebih. Prediksi ini senada dengan pernyataan David Samuel Kepala Ekonomi BCA yang memperkirakan permintaan kredit properti mampu melaju hingga 12% di tahun 2017 mendatang.
Disisi lain Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 akan meningkat di angka 5% - 5,4%. Prediksi ini dikemukakan atas keadaan ekonomi Indonesia yang kondusif dan cenderung mengalami peningkatan. Selain itu struktur perekonomian berkualitas serta inflasi yang rendah juga akan turut mendorong permintaan kredit. Bank Indonesia juga memprediksi permintaan kredit di tahun depan bisa tumbuh 10 – 12%.
Dengan perekonomian yang tumbuh lebih tinggi daya beli masyarakat akan meningkat diiringi harga penawaran yang cenderung stabil.
Disisi lain Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 akan meningkat di angka 5% - 5,4%. Prediksi ini dikemukakan atas keadaan ekonomi Indonesia yang kondusif dan cenderung mengalami peningkatan. Selain itu struktur perekonomian berkualitas serta inflasi yang rendah juga akan turut mendorong permintaan kredit. Bank Indonesia juga memprediksi permintaan kredit di tahun depan bisa tumbuh 10 – 12%.

Dengan perekonomian yang tumbuh lebih tinggi daya beli masyarakat akan meningkat diiringi harga penawaran yang cenderung stabil.
Faktor Pendorong Pertumbuhan Kredit 2017
Pertumbuhan angka kredit yang di prediksi mencapai dua digit dapat terealisasikan jika faktor pendorong terpenuhi secara optimal. Berikut beberapa faktor yang dapat pendorong pertumbuhan kredit di tahun 2017.- Stabilitas Nilai Tukar Rupiah.
- Realisasi Penurunan Pajak Penghasilan.
- Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB) yang mudah dan terjangkau.
- Pertumbuhan Ekonomi di atas 5% dan Inflasi di Bawah 4%.
- Struktur Perekonomian yang Kuat dan Berkualitas.
- Kebijakan Ekonomi yang Tepat.
Melalui faktor pendorong di atas perbankan akan mengatur strategi untuk meningkatkan permintaan kredit sekaligus menekan tingkat kredit bermasalah baik untuk jenis kredit investasi, kredit modal kerja, maupun kredit properti di tahun 2017 mendatang termasuk KPR.