8 Cara Tepat Mengatur Keuangan Selama Bulan Ramadhan

KTA Bank - Awal puasa ramadhan 2018 akan jatuh pada tanggal 16 Mei. Apakah anda telah mempersiapkan segalanya? Bukan hanya fisik, hati, dan metal saja yang perlu kita persiapkan, namun keuangan keluarga juga wajib kita rencanakan dengan matang. Bila kita meremehkan pengeluaran selama bulan puasa bisa jadi malah akan mengalami masalah keuangan pasca lebaran. Ulasan berikut ini akan membahas mengenai cara tepat mengatur keuangan selama bulan ramadhan agar berjalan dengan baik.

Aneh juga ya jika kita logika, pasalnya selama bulan puasa jelas lebih jarang makan dibandingkan hari-hari biasa tapi justru di bulan ramadhan pengeluaran kita akan semakin besar. Untuk itu perlu adanya tips agar pasca lebaran nanti keuangan keluarga tetap terjaga tanpa kendala.

Cara Mengatur Keuangan Selama Ramadhan

Berikut tips mengatur pengeluaran selama bulan puasa hingga lebaran agar tidak mengganggu keuangan keluarga setelah hari raya.

1. Rencanakan Keuangan Sebelum Memasuki Bulan Puasa

Merencanakan keuangan menjadi hal kecil yang banyak disepelekan. Hasilnya kita tidak memiliki prioritas pengeluaran selama bulan puasa. Untuk itu perlu adanya rencana keuangan yang kita buat sebelum memasuki awal bulan ramadhan. Tujuan dari rencana ini tidak lain untuk mengalokasikan anggaran belanja sekaligus mempertimbangkannya dengan pemasukan kita.

Beberapa pengeluaran yang perlu kita rencanakan diantaranya alokasi uang makan selama bulan puasa; alokasi untuk membeli baju dan kelengkapan lebaran; kue lebaran buat sanak famili; dan lain sebagainya. Bila beberapa pengeluaran di atas tidak kita rencanakan bisa-bisa pemasukan dalam satu bulan akan ludes dalam hitungan hari. Terlebih bagi anda yang meng-agendakan mudik ke kampung halaman. Rencana keuangan ini harus benar-benar disusun sedetail mungkin mulai dari pengeluaran selama perjalanan hingga anggaran di kampung halaman.

2. Catat Pengeluaran Harian dengan Rapi

Untuk mengevaluasi keuangan pribadi kita perlu membuat catatan pengeluaran dengan rapi. Dengan adanya catatan ini kita akan lebih mudah memantau arah pengeluaran selama bulan ramadhan sekaligus memotivasi untuk tetap berhemat.

Tapi perlu kita ingat juga bila catatan tersebut jangan sekedar menjadi catatan semata melainkan perlu sekali-kali kita baca. Dengan membaca catatan tersebut kita akan lebih mudah melihat pengeluaran mana yang terlalu besar dan seharusnya dapat ditekan. Catatan ini bukan sekedar sebagai pembukuan semata ya, tapi lebih ke arah evaluasi pengeluaran harian.

3. Catat Jenis Pengeluaran Hari Raya

Selain harga kebutuhan pokok yang meningkat anda juga perlu mengingat jika masih ada pengeluaran lain seperti baju lebaran, kue lebaran, hingga barang atau berbagi dengan sanak keluarga. Khusus bagi anda yang tinggal di luar kota dan berencana untuk mudik ke kampung halaman sebaiknya persiapkan tiket kereta maupun pesawat jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Lebih hemat lagi jika kita bisa mengikuti program mudik gratis dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang biasanya diadakan. Berikut beberapa contoh pengelompokan jenis pengeluaran lebaran:
  • Biaya Mudik (bagi yang mudik).
  • Baju lebaran keluarga.
  • Baju lebaran sanak famili.
  • Oleh-oleh atau kue lebaran.
  • Sedekah dan Zakat baik dalam bentuk uang maupun beras.

4. Jangan Menenangkan diri dengan Tunjangan Hari Raya (THR)

THR merupakan uang bonus dari perusahaan atau instansi tempat bekerja guna kebutuhan lebaran. Namun ada baiknya anda tidak menenangkan diri dengan adanya tunjangan tersebut. Kesalahan yang biasa dilakukan yakni kita sadar sejak awal bulan jika pengeluaran kita terlampau boros namun berusaha menenangkan diri dengan mengharap dapat segera membelanjakan uang THR.
Jika kita terlalu berharap dengan tunjangan tersebut sudah bisa dipastikan setiap berangkat ke kantor obrolan kita tidak jauh-jauh dengan THR. Efeknya tidak sekedar kinerja yang menurun tapi hampir dapat dipastikan jika uang THR akan segera ludes sesaat setelah kita terima. Padahal dari THR tersebut mestinya kita juga mengalokasikan keuangan pasca lebaran.

5. Kenali Hukum Permintaan dan Penawaran

Masih pada ingat kan tentang hukum permintaan dan penawaran? Hal ini akan berdampak pula pada harga bahan pokok selama bulan ramadhan. Meski pemerintah selalu berusaha mensetabilkan harga bahan pokok namun pada kenyataannya harga di pasaran tetap melambung tinggi. Mulai dari cabai, daging ayam, daging merah, hingga rempah-rempah akan mengalami kenaikan harga jauh dari bulan-bulan biasa. Untuk itu alokasikan anggaran lebih besar untuk kebutuhan pokok.

Kenaikan harga bahan pokok sendiri biasanya akan terjadi menjelang awal ramadhan hingga pasca lebaran. Jika masih ada waktu sebaiknya anda berbelanja kebutuhan rempah-rempah seperti bawang merah, dan bawang putih kebutuhan selama bulan puasa jauh-jauh hari sebelum memasuki bulan ramadhan.

6. Jangan Sering-Sering Berbuka di Luar

Berkumpul dan buka puasa bareng teman atau keluarga di luar memang sangat menyenangkan. Tapi sadar tidak jika hal tersebut membuat keuangan di bulan ramadhan kita semakin boros? Jika memungkinkan atur sedemikian rupa sehingga agenda berbuka di luar tidak terlalu sering. Setidaknya seminggu sekali sudah cukup lah kita agendakan untuk berbuka di luar misal dengan teman lama satu kali, teman kantor satu kali, dan keluarga dua kali dalam sebulan. Selain menekan biaya makan di luar ada baiknya anda juga membuat daftar menu buka puasa dan sahur.

7. Jangan Tergiur dengan Promo Belanja

Menjelang Hari Raya Idul Fitri hampir setiap toko fashion mengeluarkan promo belanja baik berupa diskon maupun voucher. Jika anda melihat dan mulai tertaik dengan tawaran tersebut sebaiknya kembali pergunakan logika bahwa diskon maupun voucher tersebut merupakan trik marketing. Buka berarti anda tidak boleh belanja dengan harga diskon maupun menggunakan voucher ya, tapi setidaknya belilah sesuai kebutuhan dan rencana sebelumnya.
Terlebih saat ini online shop banyak bertebaran dan bukan rahasia lagi mereka menawarkan mengeluarkan promo menjelang lebaran. Jangan sampai anda tergiur belanja hanya karena diskon yang ditawarkan padahal barang yang anda beli tidak begitu diperlukan.

8. Jalankan Rencana Anda

Cara terakhir mengatur keuangan selama ramadhan tidak lain ialah menjalankan rencana di atas. Karena jika anda sekedar berencana tanpa dilaksanakan semua akan percuma dan rencana anda dalam mengatur keuangan agar tetap hemat tidak dapat tercapai. Sambil menjalankan rencana jangan lupa untuk tetap mengontrol uang belanja yang telah anda keluarkan hingga pasca lebaran.

Demikian salah satu cara mengatur keuangan selama ramadhan yang dapat anda coba di tahun 2018 ini. Selain bisa berhemat tips di atas juga bisa kita lakukan untuk mendisiplinkan diri dalam mengatur finansial pribadi dan keluarga. Yuk kita coba selagi masih ada waktu sebelum awal ramadhan 2018.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel