Ini Risiko Tidak Bayar Pinjaman Online Tepat Waktu
Sabtu, Maret 31, 2018
Apa saja risiko tidak bayar pinjaman online tepat waktu? Ketika seseorang mengajukan pinjaman online melalui Finteh Lending dan telah mendapatkan dana pinjaman, maka orang tersebut memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman sesuai ketentuan. Prosedur pembayaran pinjaman online sendiri banyak ditawarkan melalui berbagai skema mulai sistem cicilan bulanan hingga pembayaran dalam satu kali (lunas). Metode pembayaan sendiri cukup bervariasi mulai transfer via ATM, hingga pembayaran lewat minimarket seperti indomaret maupun Alfamart.
Kehadiran model pinjam meminjam online di Indonesia sendiri dirasa masih menjadi inovasi baru yang banyak mengundang berbagai pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul yakni bagaimana risiko tidak bayar pinjaman online tepat waktu? Untuk memperoleh gambaran serta jawaban atas pertanyaan tersebut silakan simak ulasan ringkas di bawah ini.
Mengingat risiko yang dihadapi oleh perusahaan penyelenggara pinjaman online cukup besar biasanya mereka juga menerapkan bunga pinjaman cukup besar. Bahkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan suku bunga KTA Bank.
Sebagaimana fenomena di tengah masyarakat saat ini, model pinjaman online payday loan menjadi salah satu jenis Fintech Lending paling banyak ditawarkan. Di Indonesia sendiri tidak kurang dari 50 penyelenggara Fintech menawarkan pinjaman online baik yang telah terdaftar OJK maupun yang belum terdaftar. Mayoritas dari mereka menawarkan pinjaman jangka pendek dengan tenor kecil mulai Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta.
Bunga pinjaman online sendiri jika kita kalkulasi memang relative lebih besar dibandingkan bunga pinjaman bank. Bahkan tidak sedikit dari penyelenggara Fintech menawarkan pinjaman dengan bunga 1% per hari dengan tenor 7 sampai 30 hari. Jika kita akumulasikan dalam bentuk bunga bulanan berarti bunga pinjaman bisa mencapai 30% per bulan.
Disisi lain ada juga perusahaan Fintech Lending yang menawarkan suku bunga rendah namun menerapkan biaya administrasi di awal sehingga nominal pinjaman yang diterima peminjam lebih kecil dari nominal pinjaman yang disetujui.
Dari beberapa risiko tidak bayar pinjaman online di atas sebenarnya anda bisa menghindarinya. Membayar tagihan atau pengembalian pinjaman sesuai ketentuan dan perjanjian menjadi satu-satunya cara menghindari risiko kredit. Dengan demikian pastikan anda terlebih dahulu memahami ketentuan dan risiko sebagai seorang peminjam sebelum mengajukan pinjaman online melalui Fintech. Anda juga bisa belajar dari pengalaman orang lain dengan mencari testimoni maupun diskusi terkait salah satu produk pinjaman online yang ditawarkan oleh Fintech Lending.
Kehadiran model pinjam meminjam online di Indonesia sendiri dirasa masih menjadi inovasi baru yang banyak mengundang berbagai pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul yakni bagaimana risiko tidak bayar pinjaman online tepat waktu? Untuk memperoleh gambaran serta jawaban atas pertanyaan tersebut silakan simak ulasan ringkas di bawah ini.

Bunga Pinjaman dan Biaya yang Perlu Anda Tahu
Fintech Lending pada dasarnya diciptakan untuk menutup kekurangan proses dan prosedur pengajuan pinjaman tradisional. Sebagaimana yang kita tahu, proses pengajuan pinjaman ke lembaga keuangan secara tradisional baik itu perusahaan dalam bentuk perbankan maupun multifinance membutuhkan waktu dan proses rumit. Hal ini yang kemudian melahirkan fintech lending sebagai solusi pengajuan pinjaman online dengan proses mudah dan cepat. Bahkan prosedur pinjam meminjam dengan mengandalkan teknologi informasi dapat dilakukan tanpa jaminan dan tatap muka.Disisi lain risiko pemberi pinjaman model begini jelas sangat besar. Wajar jika kemudian OJK mengatur perusahaan Fintech Peer to Peer Lending agar senantiasa mengikuti peraturan yang ada. Selain dimaksudkan sebagai perlindungan atas perusahaan fintech itu sendiri, legitimasi dan pengawasan OJK sedikit banyak juga memberikan perlindungan bagi konsumen yang menggunakan jasa Fintech Lending sebagai sarana memperoleh pinjaman.Baca Juga: 21 Pinjaman Online Terpercaya
Mengingat risiko yang dihadapi oleh perusahaan penyelenggara pinjaman online cukup besar biasanya mereka juga menerapkan bunga pinjaman cukup besar. Bahkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan suku bunga KTA Bank.
Sebagaimana fenomena di tengah masyarakat saat ini, model pinjaman online payday loan menjadi salah satu jenis Fintech Lending paling banyak ditawarkan. Di Indonesia sendiri tidak kurang dari 50 penyelenggara Fintech menawarkan pinjaman online baik yang telah terdaftar OJK maupun yang belum terdaftar. Mayoritas dari mereka menawarkan pinjaman jangka pendek dengan tenor kecil mulai Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta.
Bunga pinjaman online sendiri jika kita kalkulasi memang relative lebih besar dibandingkan bunga pinjaman bank. Bahkan tidak sedikit dari penyelenggara Fintech menawarkan pinjaman dengan bunga 1% per hari dengan tenor 7 sampai 30 hari. Jika kita akumulasikan dalam bentuk bunga bulanan berarti bunga pinjaman bisa mencapai 30% per bulan.
Disisi lain ada juga perusahaan Fintech Lending yang menawarkan suku bunga rendah namun menerapkan biaya administrasi di awal sehingga nominal pinjaman yang diterima peminjam lebih kecil dari nominal pinjaman yang disetujui.
Selain bunga pinjaman dan biaya administrasi masih ada kiranya biaya lain yang perlu anda perhatikan sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman online khususnya melalui Fintech Payday Loan. Beberapa biaya yang perlu anda waspadai salah satunya ialah denda keterlambatan.Baca Juga >>> Review TunaiKita Aplikasi Pinjaman Online Terdaftar OJK
Risiko Tidak Bayar Pinjaman Online Tepat Waktu
Jangan dikira pinjaman online memiliki risiko lebih kecil ketimbang pinjaman tradisional. Pasalnya ada beberapa konsumen yang merasa metode pinjaman online lebih memiliki kelonggaran sehingga sengaja mengulur pengembalian dana. Padahal setiap perusahaan penyelenggara pinjaman online telah mempersiapkan secara matang bagaimana metode penagihan bagi nasabah atau peminjam yang telah bayar tagihan. Berikut risiko tidak bayar pinjaman online secara tepat waktu.1. Bunga Terus Menumpuk
Bunga pinjaman online yang berlaku akan tetap dikenakan sebagaimana peraturan yang ada. Untuk itu anda perlu benar-benar mempelajari kontrak dan perjanjian sebelum menandatanganinya. Pasalnya jika tidak bayar pinjaman online tepat waktu bunga pinjaman akan terus menumpuk sehingga menambah besar nominal pengembalian dana yang harus anda bayarkan.2. Terkena Denda
Denda keterlambatan pembayaran pinjaman baik itu berupa cicilan maupun pembayaran sekali lunas menjadi risiko pertama yang akan anda hadapi jika tidak membayar pinjaman tepat waktu. Dengan alasan dan dalih apapun pemberi pinjaman tidak akan mau tahu. Ketentuan dan besaran denda keterlambatan ini sangat bervariasi tergantung dari peraturan penyelenggara pinjaman online itu sendiri. Kendati demikian rata-rata denda keterlambatan pinjaman online model Payday Loan dibebankan antara 1%-1,5% per hari.2. Tagihan yang Dilakukan Terus Menerus
Sebagaimana yang telah kita singgung, perusahaan fintech tidak diluncurkan begitu saja tanpa perencanaan matang. Jauh sebelum menawarkan layanan mereka telah mempersiapkan model penagihan yang dirasa efektif. Beberapa dari perusahaan fintech lending ada yang melakukan penagihan melalui email, telephone, hingga mendatangi peminjam yang bersangkutan. Tagihan menjadi salah satu risiko tidak bayar pinjaman online sesuai ketentuan yang berlaku.3. Skor Kredit Buruk
Jika anda pernah mengalami kasus kredit macet atau keterlambatan pembayaran pinjaman online pihak pemberi pinjaman akan mencatat anda sebagai peminjam bermasalah. Untuk saat ini mungkin tidak terlalu berarti bagi anda, namun di kemudian hari bisa jadi anda akan kesulitan mencari pinjaman sejenis lantaran skor kredit yang buruk.4. Terjerat Kasus Pidana
Risiko terparah jika anda tidak bayar pinjaman online yakni terjerat kasus pidana. Pemberi pinjaman bisa saja menuntut anda ke meja hijau jika tidak menunjukkan etika baik dalam upaya pembayaran dana pinjaman. Jika permasalahan sampai seperti ini tidak menutup kemungkinan peminjam akan mendekam di jeruji besi dan juga diharuskan membayar pinjaman sesuai tagihan termasuk bunga dan denda yang menumpuk.Dari beberapa risiko tidak bayar pinjaman online di atas sebenarnya anda bisa menghindarinya. Membayar tagihan atau pengembalian pinjaman sesuai ketentuan dan perjanjian menjadi satu-satunya cara menghindari risiko kredit. Dengan demikian pastikan anda terlebih dahulu memahami ketentuan dan risiko sebagai seorang peminjam sebelum mengajukan pinjaman online melalui Fintech. Anda juga bisa belajar dari pengalaman orang lain dengan mencari testimoni maupun diskusi terkait salah satu produk pinjaman online yang ditawarkan oleh Fintech Lending.